Hiswana Migas Bentuk Tim Pemantau
Minggu, 09 Juni 2013 – 01:46 WIB
“Para pedagang lebih memilih produk impor ketimbang sapi lokal, karena sapi lokal tulangnya lebih besar, tapi dagingnya sedikit. Berbanding terbalik dengan daging sapi impor yang bebas antraks serta dagingnya lebih banyak dan sehat,” katanya.
Robert memaparkan, kebutuhan daging impor di Kota Hujan cukup tinggi, sementara ketersediaan stok tak memadai untuk memenuhi permintaan. Sesuai hukum ekonomi pasar, hal itu yang kemudian menyebabkan harga daging sapi menjadi tinggi.
Menurutnya, kebutuhan warga Kota Bogor mencapai 10 juta ton daging sapi per tahun. Kuota tahun 2013, telah tersedia sebanyak 1.080 sapi siap potong, yang merupakan gabungan sapi lokal dan impor.
Pasokan lokal dikirim dari peternak sapi di Cicurug, Sukabumi dan Lampung, sedangkan pasokan impor berasal dari sapi Australia. Selain itu, pemilihan sapi impor ini karena harga sapi lokal terus melambung akibat mahalnya harga pangan.
BOGOR - Kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg) bikin pusing pengguna gas. Suminah (45), pemakai gas 12 kg, ini mengatakan kenaikan harga elpiji
BERITA TERKAIT
- Telkomsel Gelar Program Poin Gembira Festival, Hadiahnya Menggiurkan
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Cluster Louise di Summarecon Serpong Dipasarkan Mulai Rp 3,6 Miliar, 48 Unit Ludes Terjual
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Kemenhub 2024
- Bea Cukai Berikan Fasilitas KITE ke Perusahaan Pengolah Plastik Ini
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tutup Gelaran SME Market 2024 Keempat di Bandung