Hiswana Migas Setuju LPG Non-Subsidi Naik
Senin, 13 Juni 2011 – 14:10 WIB
JAKARTA – Rencana pemerintah menaikkan harga elpiji non-subsisi kemasan 13 dan 50 kg mendapat dukungan dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas). Namun, Hiswana Migas memberi syarat kenaikan harga elpiji tersebut tidak terlalu jauh di bandingkan harga elpiji kemasan 3 kg. Pertamina dinilai rugi Rp 1 triliun dari penjualan elpiji non-subsidi, karena harga jual elpiji non-subsidi masih jauh di bawah harga keekonomiannya.
“Kalau (pemerintah dan Pertamina, red) mau menaikkan harga juga tidak apa-apa. Cuma harus dipikirkan implikasinya. Kalau disparitas harganya terlalu besar akan ada oknum yang akan melakukan pengoplosan elpiji kemasan 3 kg,” ujar Ery Purnomohadi, Ketua Hiswana Migas, Minggu (12/6).
Baca Juga:
Kementerian BUMN sudah memberikan restu kepada Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg dan 50 kg karena tidak disubsidi pemerintah. Kementerian meminta Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg secara bertahap sedangkan elpiji 50 kg langsung naik sebesar 10 persen.
Baca Juga:
JAKARTA – Rencana pemerintah menaikkan harga elpiji non-subsisi kemasan 13 dan 50 kg mendapat dukungan dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Makan Bergizi Gratis Bikin Warganet Nostalgia Momen Pembagian Susu di Sekolah