Hitler dan Ukraina
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Wilayah Israel semakin luas setelah menang dalam perang melawan negara-negara Arab pada 1967 atas bantuan langsung Amerika.
Lebih dari 2 juta orang terusir dari tanah kelahirannya dan tanahnya kemudian dirampas oleh penjajah Israel.
Yerusalem Timur, Jalur Gaza, dan Tepi Barat dicaplok Israel. Pemukiman Yahudi dibangun dan orang-orang Palestina diusir dan menjadi gelandangan tanpa tanah dan rumah.
Dosa asal Israel terletak pada sifat Zionis yang intrinsik yaitu penolakannya untuk hidup damai dengan rakyat Palestina, dan ambisinya untuk melakukan hegemoni dan dominasi dengan praktik represif, kolonialis, dan rasis.
Pendudukan Israel terhadap Palestina sudah berlangsung 70 tahun lebih dan belum ada solusi yang kongkret yang bisa diterima semua pihak.
Prof. Edward Said adalah putra Palestina yang menjadi warga negara Amerika dan memperjuangkan hak-hak Palestina sepanjang karier akademiknya.
Ketika dunia berfokus kepada perang Rusia vs Ukraina, Palestina seolah terlupakan. Problem mengenai Palestina ‘’The Question of Palestine’’ seolah tidak pernah lagi dipertanyakan. (*)
Menlu Rusia menyebutkan Adolf Hitler, penguasa Nazi Jerman, ialah keturunan Yahudi. Pernyataan ini di tengah perang Rusia vs Ukraina yang belum berakhir.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina