Hitung Mundur Surabaya Fashion Parade 2018
Kamis, 11 Januari 2018 – 12:57 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Enam model berlenggak-lenggok gemulai di Mataram Room, Sheraton Hotel & Towers, kemarin (10/1). Model-model itu mengenakan busana dengan konsep berbeda. Ada yang berkonsep etnik, ada pula yang cocktail. Juga terdapat busana muslim, glamor, dan urban. Dalam perbedaan tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa keberagaman itu indah.
Desain busana yang diperlihatkan kemarin memang merupakan sebagian kecil di antara karya-karya desainer yang akan unjuk aksi di SFP 2018. ''Tapi, sudah dapat terlihat, itu menunjukkan keberagaman,'' terang anggota Indonesian Fashion Chamber (IFC) tersebut. Seorang desainer dengan desainer lainnya dengan identitas masing-masing pun dapat berkolaborasi dengan apik.
Baca Juga:
Chairman IFC Ali Charisma melanjutkan, industri fashion memiliki masa depan yang panjang. Karena itu, dibutuhkan inovasi dan ide-ide kreatif yang terus mengiringi. SFP juga dapat memfasilitasi desainer-desainer lokal Indonesia untuk go international. ''Fashion itu mengikuti tren gaya hidup. Jadi, para desainer dituntut untuk mengikuti tren masa depan,'' ungkapnya.
Founder SFP Dian Apriliana mengaku senang dapat menyelenggarakan SFP secara rutin sampai masuk ke tahun kesebelas ini. Dalam SFP, banyak karya hebat yang dilahirkan selama ini. ''Semoga bisa terus berkembang dengan IFC,'' tambahnya. (bri/c22/ady)
Chairman IFC Ali Charisma melanjutkan, industri fashion memiliki masa depan yang panjang. Karena itu, dibutuhkan inovasi dan ide-ide kreatif yang terus mengirin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi