HKTI Tak Efektif Garap Suara Petani
Selasa, 13 Juli 2010 – 00:55 WIB
JAKARTA - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, menilai keberadaan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tidak efektif lagi dijadikan alat untuk mendulang suara dalam pemilihan umum (Pemilu). Fakta tersebut, kata Ikrar, dapat dilihat dari kiprah politik dua petinggi HKTI yaitu Siswono Yudo Husodo dan Prabowo Subianto di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres). Ikrar justru membandingkan perbedaan HKTI dengan organisasi serupa di Jepang. Para petani di negeri "Matahari Terbit" itu, papar Ikrar, sangat efektif dijadikan tambang suara dalam Pemilu. "Karena para pemimpin organisasinya bersama pemerintah secara efektif memang sanggup memberikan kesejahteraan bagi petani," ungkap Ikrar.
Menurut Ikrar, jika HKTI memang eksis tentunya Siswono Yudo Husodo yang menjadi pasangan cawapres berpasangan dengan Capres Amien Rais pada Pilpres 2004 lalu, akan menang karena jumlah petani di Indonesia sangat signifikan. "Demikian juga halnya dengan mantan Cawapres Prabowo Subianto yang berpasangan dengan capres Megawati dalam Pemilu 2009 lalu. Dua-duanya mengalami kekalahan," kata Ikrar Nusa Bhakti di DPR, Senayan Jakarta, Senin (12/7).
Menurut Ikrar, tidak efektifnya HKTI sebagai seumber suara karena petani yang masuk di HKTI sadar betul bahwa mereka hanya akan diperalat. Karena itu, petani tidak akan pernah punya harapan khusus terhadap siapa pun tokoh yang akan memimpin HKTI.
Baca Juga:
JAKARTA - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, menilai keberadaan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
BERITA TERKAIT
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia
- Ahmad Yohan DPR Minta Pemerintah Bergerak Cepat Atasi Wabah PMK Sapi
- Megawati Kritik Kinerja KPK, Cuma Mau Ubek-Ubek Hasto, Tidak Usut Kasus Lain