HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global

HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
Dari kiri ke kanan: Plh. Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Digital, Filmon Leonard Warouw; Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Undiknas, Anak Agung Mia Intentilia; dan KOL Trya Wahyudha dalam kegiatan FIRTUAL di Kota Denpasar (23/10). Foto source for jpnn

Salah satunya, dengan melanjutkan semangat yang telah dikumandangkan pada IAF ke-2 yakni “Bandung Spirit for Africa’s 2063 Agenda”.

Hubungan Indonesia dan Afrika diharapkan dapat semakin erat, terlebih di tahun 2025 akan ada momentum 70 tahun KAA.

“Tahun 1955 dari Konferensi Asia Afrika yang melahirkan non-alignment movement kemudian terus berkembang hingga di tahun 2024, Bandung Spirit dan semangat solidaritas menjadi sesuatu yang sangat relevan dengan dinamika global saat ini,” tambah Mia.

Adapun kerja sama yang terjalin pada bidang transformasi ekonomi, energi, pertambangan, kesehatan, dan sektor pembangunan.

Hingga menjalin hubungan untuk mengoptimalkan kerja sama dengan Global South guna bersama-sama mencapai SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Tujuh belas tujuan yang ingin dicapai pada SDGs, memerlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk diwujudkan.

Salah satunya meningkatkan kualitas edukasi yang akan sangat berdampak pada generasi muda hari ini dan masa mendatang. 

Selain pemerintah, masyarakat juga diharapkan terlibat dalam berbagai diskusi, memberi gagasan, hingga menyebarkan informasi tentang pentingnya mendukung upaya dan mengawal kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan berbagai pihak. Termasuk, menggaungkan semangat Bandung Spirit yang menekankan solidaritas dengan negara-negara berkembang.

Kesuksesan HLF MSP dan IAF ke-2 di Bali menunjukkan kerja sama internasional yang erat dan inklusif adalah kunci dalam menghadapi tantangan global.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News