Hmm..Ada Yang Coba Jaga Jarak Dengan Ormas
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Saiful Mujani Research Center (SMRC) Sirojudin Abbas menilai bantahan Anies Baswedan terhadap wacana program Jakarta Bersyariat hanyalah upaya pragmatis supaya mendapatkan tambahan dukungan.
“Dukungan utama Anies-Sandi itu kan dari kelompok Islam yang dimobilisasi oleh ormas tertentu. Tapi ternyata belum cukup dan dia membutuhkan dukungan dari pemilih yang lebih beragam,” kata Sirojudin.
Kedekatan Anies-Sandi dengan ormas-ormasi yang nyatanya mendukung penerapan syariat Islam di Indonesia, membuatnya sulit mendapatkan dukungan dari kelompok yang lebih moderat.
“Oleh karenanya dia mencoba mengambil jarak dengan pendukung utamanya yang berasal dari ormas-ormas yang memobilisasi massa muslim ini. Anies-Sandi mencoba memunculkan imej menjaga jarak saja,” kata Sirojudin.
Menurut Sirojudin juga, secara substansi Anies-Sandi belum pernah menyatakan bahwa mereka menolak ide penegakkan syariat Islam di Jakarta.
Klarifikasi Anies-Sandi dan tim suksesnya hanya sekadar spanduk-spanduk penolakan dan wacananya saja.
“Mungkin memang tidak ada perintah pemasangan. Tapi kan Anies-Sandi membiarkan pendukungnya juga. Agenda dan ide syariatnya sendiri juga tidak pernah ada penolakan dari Anies-Sandi,” kata Sirojudin.
Dalam survei terakhir SMRC, pasangan Anies-Sandi hanya terpaut selisih satu persen dari pasangan petahana Ahok-Djarot.
Peneliti senior Saiful Mujani Research Center (SMRC) Sirojudin Abbas menilai bantahan Anies Baswedan terhadap wacana program Jakarta Bersyariat hanyalah
- KPU DKI Jakarta Rilis Dana Kampanye 3 Paslon, RK Paling Besar, Dharma Terkecil
- Dapat Nomor 1, Ridwan Kamil: Dulu di Jabar Juga Nomor 1, Alhamdulillah Menang
- Nomor Urut Pilgub Jakarta: RK-Suswono Nomor Urut 1, Dharma-Kun 2, Pramono-Rano 3
- Gelar Diskusi Pilkada, KAHMI Jaya dan KPU DKI Ajak Masyarakat Tidak Golput
- Jakarta Connection Cafe Beri Warna Baru di Bisnis F&B
- Ridwan Kamil Berjanji Bangun Akses Disabilitas Merata, Bukan Hanya di Jakpus