Hmm...WN Malaysia Penyeludup Sabu Divonis Hakim Lebih Ringan

jpnn.com, BATAM - Warga Negara (WN) Malaysia Muhammad Fariz, terdakwa penyeludupan sabu divonis 12 tahun oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (11/12).
Putusan itu lebih ringan dibanding tuntuan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Martua yang menuntut terdakwa agar dihukum 13 tahun penjara.
Dalam surat putusan, Ketua Majelis Hakim Mangapul Manalu menyatakan Muhammad Fariz terbukti bersalah dan tak ada alasan memaafkan perbuatan terdakwa. Namun, majelis hakim malah memberi keringanan hukuman satu tahun untuk terdakwa.
"Menjatuhkan pidana 12 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar dengan subsider 12 bulan penjara terhadap terdakwa," ujar Mangapul menjabarkan isi putusan.
Menurut dia, pertimbangan hukuman karena terdakwa bersikap baik dan jujur selama persidangan. Meski begitu, perbuatan terdakwa dapat merusak generasi muda, dan tidak mengikuti aturan pemerintah Indonesia dalam pemberantasan narkoba.
"Tak ada alasan pemaaf untuk terdakwa yang melanggar pasal 112 tentang undang-undang narkotika," jelas Mangapul.
Muhammad Fariz yang terlihat tenang saat pembacaan putusan, mengaku menerima putusan tersebut. Ia juga mengaku membawa sabu 107 gram dari Malaysia ke Batam dengan imbalan upah Rp 5 juta.
"Namun di pelabuhan saya ditangkap petugas Bea Cukai. Ini pertama kali saya membawa dan berjanji tak mengulangi," imbuh Muhammad Fariz singkat usai sidang. (she)
WN Malaysia Muhammad Fariz, terdakwa penyeludupan sabu divonis majelis hakim lebih ringan dari tuntutan jaksa di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (11/12).
Redaktur & Reporter : Budi
- Eks Kapolres Ngada jadi Tersangka Asusila, Terancam Dipecat dati Polri
- Elvy Sukaesih Sebut Ramadan Tahun Ini Spesial, Ini Penyebabnya
- Bikin Malu Polri, Provos di Tanjungpinang Terlibat Kasus Sabu-Sabu
- Polisi Ciduk Direktur Persiba Atas Kasus Narkoba
- Kasus Narkoba di Jateng Meningkat Drastis, Sabu-Sabu Naik Hingga 506 Persen
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN