HMS Minta Pemerintah Hentikan Narasi yang Ciptakan Kepanikan di Masyarakat
Oleh karena itu, semestinya, pemerintah membangun narasi yang membangkitkan optimisme masyarakat melawan virus ini.
Apalagi, kondisi sekarang ini, setiap orang akan rentan terkena stres atau kepanikan terkait virus corona ini.
Jika sistem kekebalan tubuh atau sistem imun kuat maka maka tubuh terlindungi dari serangan virus corono ini.
"Akan tetapi, kalau sistem imun tubuhnya buruk maka sangat mudah terserang berbagai penyakit," terangnya.
Dia berharap pemerintah hanya fokus melakukan pencegahan dan penanganan virus corona ini. Termasuk mempersiapkan kebutuhan pokok masyarakat terdampak selama terjadinya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Penuhi kebutuhan pokok mereka secara layak, agar selama PSBB mereka semua bisa patuh dan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina HMS, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal menilai pemerintah belakangan mulai panik dengan masifnya penyebaran virus corona ini.
Hal ini terlihat dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang kurang tepat dan kurang efektif. Misalnya, dilarang mudik bagi para perantauan, jalanan kota banyak yang di tutup hingga pemudik tidak bisa pulang kekampung halamannya.
Hardjuno kembali mengingatkan pemerintah agar tidak menebarkan ketakutan kepada masyarakat. Sebab, narasi yang bernada confuse seperti 'teror' baru bagi rakyat.
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Simak, Lomba Karya Jurnalistik Bertema Wajah Hukum Pemerintahan Baru
- Hardjuno Pertanyakan Keseriusan DPR Perihal RUU Perampasan Aset