HNW Desak Pengurangan 9,7 Juta Penerima Bantuan Iuran JKN Dibatalkan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengkritisi Keputusan Menteri Sosial Nomor 92/HUK/2021 tentang Penetapan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional 2021.
HNW mengatakan penetapan regulasi tersebut terkesan terburu-buru dan tidak cermat, sehingga jauh berbeda kelengkapannya dibanding Kepmensos sebelumnya.
Anggota Komisi VIII DPR itu menyebutkan letak perbedaan kedua regulasi itu seperti jumlah penerima bantuan iuran.
"Dalam Kepmensos 92/HUK/2021 berkurang hingga 9,7 juta orang dibandingkan Kepmensos 1/HUK/2021," beber HNW dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/9).
HNW juga menilai Kepmensos terbaru tersebut diskriminatif karena tidak memasukkan komponen seperti bayi baru lahir dari kalangan yang berhak dan jumlah peserta pengganti dalam data Penerima Bantuan Iuran.
Dia sempat berharap hasil kesepakatan Kemensos dengan Komisi VIII DPR soal bantuan terhadap 4,3 juta anak yatim yang sudah tersedia datanya di Kemensos dimasukkan sebagai Penerima Bantuan Iuran JKN.
“Kepmensos terbaru ini ada mengandung unsur ketidakadilan, tidak menghadirkan data yang akurat, baik dari jumlah maupun komponen penerima bantuan iuran JKN," tegasnya.
HNW mengaku heran alasan penghapusan penerima bantuan iuran JKN karena adanya data ganda.
Hidayat Nur Wahid (HNW) menyoroti berkurangnya penerima bantuan iuran JKN hingga 9,7 juta orang.
- Lestari Moerdijat Tekankan Data Akurat dan Kolaborasi Antarlembaga Harus Dikedepankan
- Eddy Soeparno Sebut Perdagangan Karbon Internasional Pilar Ekonomi Baru Indonesia
- Lestari Moerdijat Berharap Skema Baru yang Disiapkan Pemerintah Atasi Masalah PPDB
- Waka MPR: Presiden Prabowo Menjawab Keraguan dengan Pencapaian
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- MPR Goes to Campus Dimulai, Eddy Soeparno Mengampanyekan Urgensi Transisi Energi