HNW: Ideologi Pancasila Sudah Teruji Mampu Menghadapi Tantangan Zaman
Bahkan ketika Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya meninggal dunia, Pancasila tetap tegak berdiri dan tidak ada penolakan dari masyarakat mana pun.
Berbeda dengan Yugoslavia, negara di Kawasan Balkan yang didirikan Josip Bros Tito, itu akhirnya terpecah setelah pendirinya mangkat.
Yugoslavia terbagi menjadi negara-negara kecil sesuai etnis dan suku bangsa yang hidup di daerah tersebut.
Beberapa negara muncul sebagai pengganti Yugoslavia. Antara lain, Serbia, Kroasia, Slovenia dan Bosnia Herzegovina.
Kemudin Uni Soviet, negara yang sudah tidak ada dalam peta dunia, itu mengalami perpecahan setelah pemerintah berkuasa memaksakan Kebijakan Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi).
Kebijakan tersebut dipaksakan oleh penguasa dan hendak menggantikan ideologi komunis yang sudah lama hidup di tengah masyarakat Uni Soviet.
"Sejarah Yugoslavia dan Uni Soviet bisa menjadi pelajaran bagi Indonesia dalam mengelola bangsa dan negara," kata HNW.
Menurut HNW, selain menerima dan mensyukuri dasar serta Ideologi Pancasila, generasi muda juga harus mendukung pilihan terhadap bentuk negara kesatuan, dalam bingkai NKRI.
Indonesia mesti bersyukur memiliki Pancasila yang menyatukan bangsa. Nilai-nilai Pancasila digali dari dalam perut bumi Indonesia sendiri.
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting