HNW Ingatkan Peran PDRI dalam Perjuangan Indonesia Merdeka
Selain itu, lanjut dia, juga peran pendiri NU, KH Hasyim Asyari dengan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945.
Kemudian, Muhammadiyah oleh Ki Bagus Hadikusumo dengan Amanat Jihad 28 April 1946.
"Yang sesudahnya juga dilakukan oleh M Natsir (Ketua Fraksi Partai Islam Masyumi di DPR RIS dan Waketum Persis) melalui Mosi Integral 3 April 1950, selamatkan Indonesia dari RIS kembali menjadi NKRI,” jelasnya.
Hidayat mengatakan peristiwa-peristiwa itu perlu diingatkan kembali agar para santri dan pesantren tak mempunyai penghalang psikologis maupun hambatan teologi untuk melanjutkan peran bersejarah itu,
“Kita perlu menyegarkan ingatan kolektif soal peran santri seperti ini agar para santri dan dunia pesantren tidak asing atau diasingkan," katanya.
Selain itu, lanjut dia, supaya santri berani mengambil posisi melanjutkan peran ulama terdahulu yang berjasa membela serta mengawalnya agar negara Indonesia dan pimpinan serta kebijakannya tetap merdeka.
"Tidak dibelokkan sehingga malah bertentangan dengan cita-cita Indonesia merdeka, sebagaimana disepakati oleh Bapak dan Ibu Bangsa yang di dalamnya ada santri, ulama, pimpinan ormas, dan orpol Islam," jelasnya.
Lebih lanjut sosok yang karib disapa HNW itu menyayangkan akhir-akhir ini latar belakang dan konteks lahirnya Hari Bela Negara itu tidak diresapi oleh para pihak.
Peran heroik dan monumental Mr Sjafruddin Prawiranegara merupakan dasar bagi Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Hari Bela Negara.
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan