HNW Ingatkan Peran PDRI dalam Perjuangan Indonesia Merdeka

"Jarang sekali yang mengaitkan hari Bela Negara dengan jasa Mr Sjafrudd (seorang santri, dari Partai Islam Masyumi)," katanya.
Padahal, lanjut anggota Komisi VIII DPR itu, banyak peneliti meyakini tanpa PDRI tidak ada NKRI.
"Justru, lagi-lagi persekusi terhadap sebagian ulama, dan fitnah atau ketidakadilan terhadap sebagian komunitas santri yang sering kita saksikan belakangan ini,” tambahnya.
Legislator Dapil II Jakarta itu menuturkan bahwa santri dan pesantren memiliki potensi yang sangat besar.
Berdasar data Kementerian Agama (Kemenag), jumlah santri saat ini mencapai 40 jutaan orang.
Dengan potensi yang sangat besar tersebut, seharusnya negara dapat merangkul mereka dengan menjalin komunikasi dan koordinasi yang konstruktif.
Di antaranya melalui Sosialisasi Empat MPR RI, tentang Pancasila, UUD, NKRI dan Bineka Tunggal Ika, sebagaimana dilakukan oleh MPR.
Hal ini supaya mereka bisa menjadi mitra melanjutkan peran bersejarah dalam menghadirkan upaya membela dan menyelamatkan negara dari berbagai ancaman dan tantangan.
Peran heroik dan monumental Mr Sjafruddin Prawiranegara merupakan dasar bagi Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Hari Bela Negara.
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina