HNW Ingatkan Peran Tokoh Muhammadiyah dalam Perumusan Pancasila

“Kita dalam setiap kegiatan harus selalu on time”, tegasnya. Sikap disiplin dan tepat waktu dikatakan membentuk jiwa yang tangguh. “Kedisiplinan berpengaruh dan terkait dengan banyak hal," ungkapnya.
Sebagai organisasi yang besar, Wakil Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Gontor itu menginginkan agar Muhammadiyah bahu membahu dengan organisasi lain demi kebaikan bangsa dan negara.
Sebagai organisasi yang mempunyai puluhan juta anggota, diharapkan Muhammadiyah membimbing ummatnya dalam menentukan pilihan saat Pemilu.
Ini ditekankan agar Indonesia ke depan menjadi lebih baik. Diingatkan, dalam Pemilu soal kalah dan menang itu hal yang biasa, semua pilihan ada resikonya.
“Setelah Pemilu semua kembali seperti semula," ujarnya.
Semua mengakui peran organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan sangat besar dalam perjalanan sejarah bangsa. Disampaikan HNW kepada pengurus BEM PTMI, bagaimana sejarah perumusan Pancasila.
Saat merumuskan Pancasila ada tokoh-tokoh dari Muhammadiyah seperti Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo, dan KH. Kahar Muzakir.
Lebih lanjut dipaparkan, bangsa Indonesia dari tanggal 22 Juni 1945 hingga 17 Agustus 1945 memiliki ideologi Pancasila seperti yang tertuang dalam Piagam Jakarta.
Saat Indonesia mulai merumuskan Pancasila ada tokoh-tokoh dari Muhammadiyah yang memberi masukan.
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina