HNW Kecam Penyerbuan Israel ke Masjid Al Aqsa
Akibat penyerbuan itu, melukai dan menahan ratusan jemaah Palestina yang salat di Masjid Al Aqha.
Israel bahkan telah melakukan tindakan melampaui batas kemanusiaan dengan mencederai warga Palestina termasuk anak-anak, perempuan, orang tua bahkan kaum difabel.
“Laporan yang disampaikan oleh berbagai organisasi HAM Internasional, seharusnya menjadi pegangan dalam melihat persoalan Palestina-Israel secara utuh," katanya.
Selain itu, yang membuat makin tragis adalah beberapa negara Arab yang mayoritas penduduknya beragama Islam, melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
"Yang terjadi bukannya Israel menghormati Palestina, warganya dan Masjid Al Aqha, tetapi justru malah makin brutal dan barbar. Dan menjadikan cita-cita berdirinya negara Palestina merdeka makin kabur,” jelasnya.
HNW menyerukan kepada dunia internasional untuk berlaku adil dengan memperhatikan persoalan utama ini secara objektif dan komprehensif.
Apalagi kabarnya, hari ini Selasa (19/4), Dewan Keamanan PBB akan menyelenggarakan sidang membahas penyerangan terhadap Masjid Al Aqsa.
Dia mengatakan seharusnya dewan keamanan bisa menampilkan wibawa dan muruah PBB, agar dapat merealisasikan tujuan berdirinya PBB dengan menghadirkan kesepakatan dari seluruh anggota tetap DK PBB, untuk menghentikan terorisme menghadirkan perdamaian di Palestina, dengan menghentikan kejahatan pendudukan Israel dan kejahatannya terhadap masjid Al Aqsa dan Palestina. (Antara/jpnn)
Hidayat Nur Wahid atau HNW mengecam keras penyerbuan Israel ke Masjid Al Aqsa di Palestina.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- PP Hima Persis Dukung Pidato Presiden Prabowo di KTT D-8 Perihal Solusi untuk Kemerdekaan Palestina
- Parlemen Indonesia-Mesir Sepakat Dukung Kemerdekaan Palestina
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Erling Haaland cs Menolak Tanding Lawan Israel
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- 26 Kontainer Bantuan Kemanusiaan RI untuk Palestina Tertahan di Rafah
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya