HNW: Kita Mewarisi Ideologi yang Menyatukan

HNW: Kita Mewarisi Ideologi yang Menyatukan
Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid saat menjadi pembicara secara daring pada Sosialisasi Empat Pilar kerja sama MPR RI dengan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Sulawesi Barat, Minggu (11/4). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, MAMUJU - Bencana gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat, beberapa waktu lalu menuai simpati seluruh masyarakat.

Berbagai kalangan ikut menyampaikan duka dan keprihatinan terhadap bencana tersebut. Tak sedikit pula yang turut menyalurkan bantuan untuk meringankan penderitaan yang dialami para korban.

“Jalan terbaik setelah terkena musibah adalah bersabar. Bersabar bukan berarti pasrah semata tetapi menerima kejadian itu, tidak saling menyalahkan, kemudian mengatasinya bersama-sama. Semoga pemerintah memenuhi janji-janjinya untuk membantu meringankan beban para korban,” kata Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid saat menjadi pembicara secara daring pada Sosialisasi Empat Pilar kerja sama MPR RI dengan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Sulawesi Barat, Minggu (11/4).

Acara tersebut berlangsung di Wisma Mala'bi, Jalan Pababari, Mamuju, Sulawesi Barat itu dihadiri oleh Anggota MPR RI Fraksi PKS H. Ahmad Syaikhu.

Pada kesempatan tersebut, Hidayat mengingatkan dalam hidup berbangsa dan bernegara, setiap warga negara harus saling mengingatkan. Terutama, ketika ada orang lain yang melakukan kesalahan, dan menabrak aturan atau kesepakatan bersama. Itu pula yang dilakukan Fraksi PKS DPR RI ketika pemerintah bersama koalisinya membahas RUU Haluan ideologi Pancasila (HIP).

“Pancasila yang disepakati sejak 18 Agustus 1945 sudah final, tidak boleh diganti. Karena itu, ketika ada pihak-pihak yang hendak mengubah semua itu, kita ingatkan, agar mereka tidak melanggar kesepakatan lahirnya Pancasila yang dulu pernah diambil oleh para pendiri bangsa," kata Hidayat.

Menurut Hidayat, bangsa Indonesia mewarisi  sikap-sikap mulia dari nenek moyang. Seperti, menyederhanakan persoalan, rasa kekeluargaan, gotong royong dan tolong menolong.

Selain itu bangsa Indonesia juga diwarisi ideologi yang membuat seluruh warganya saling bersatu dan tak mudah terpecah belah. Ini dibuktikan dengan persatuan dan kesatuan yang terus terjaga, padahal potensi perpecahan yang dimiliki Indonesia sangat besar. Bahkan, Indonesia memiliki keberagaman suku, bangsa, dan agama yang sangat beragam, dan itu menyebabkan ancaman perpecahannya makin besar.

Hidayat mengingatkan dalam hidup berbangsa dan bernegara, setiap warga negara harus saling mengingatkan. Terutama, ketika ada orang lain yang melakukan kesalahan, dan menabrak aturan atau kesepakatan bersama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News