HNW Menyesali Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung Terjadi Lagi, Dorong Negara Hadir Mengatasi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyesali kasus ibu membunuh anak kandung yang kembali terjadi.
Dia pun mengingatkan negara harus hadir mengatasi persoalan yang diakibatkan sang ibu yang membunuh anak kandungnya sendiri mengalami depresi.
Salah satu bentuk kehadiran negara, antara lain melalui pengesahan Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) agar bisa mengatasi persoalan tersebut, sehingga kasus yang sangat tidak manusiawi itu tidak kembali terjadi.
“Kasus pembunuhan dua anak berusia tujuh tahun dan delapan bulan oleh ibunya sendiri di Jember, kemudian ibunya melakukan bunuh diri, sangat disesali dan disayangkan bisa terjadi," kata HNW yang akrab disapa.
Hal itu disampaikan HNW saat membuka seminar yang dilaksanakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berkaitan RUU KIA di Jakarta, Kamis (22/7).
"Negara harusnya hadir untuk mengatasi persoalan semacam ini sebagai bagian dari pelaksanaan kewajiban konstitusional negara, yaitu melindungi seluruh rakyat Indonesia, apalagi kaum ibu dan anak,” tegasnya.
HNW yang juga menjabat sebagai anggota Komisi VIII DPR mengatakan fenomena ibu yang depresi kemudian membunuh anaknya itu bukan sekali atau dua kali terjadi, melainkan sudah berulang kali.
Misalnya pada Maret 2022, seorang Ibu di Brebes juga menganiaya tiga anak kandungnya, dan salah satu anaknya yang masih berusia tujuh tahun tewas.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendorong kehadiran negara untuk mengatasi persoalan kasus ibu bunuh anak kandung akibat depresi agar tidak terulang kembali
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina