HNW: Oposisi Menyehatkan Demokrasi di Indonesia

HNW: Oposisi Menyehatkan Demokrasi di Indonesia
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyoroti putusan tingkat banding PT DKI Jakarta perkara Swab Test RS Ummi Bogor dengan terdakwa Habib Rizieq Shihab. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn.com

Bahkan RUU itu saat sekarang sudah tidak ada dalam Prolegnas.

“Kami juga tegas menolak amendemen UUD 1945 untuk memperpanjang masa jabatan presiden,” sebutnya.

Jadi lanjut HNW, meski jumlahnya sedikit bukan berarti kerja partai oposisi tidak efektif.

“Buktinya banyak juga yang berhasil. Sekalipun memang banyak juga yang diputuskan secara voting sehingga mayoritaslah yang memenangkan keputusannya,” ujarnya.

Keberhasilan lainnya partai bukan koalisi adalah ketika kritikan PKS bersama berbagai elemen masyarakat diterima pemerintah, misalnya soal Perpres Investasi Miras.

“Perpres itu kemudian ditarik dan diperbaiki Presiden Jokowi. Hal itu disebabkan kerasnya suara penolakan dari parlemen dan masyarakat,” sebut HNW lagi.

Ada juga kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) terkait Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 yang menghilangkan frasa agama.

Kamus sejarah yang tidak mencantumkan banyak tokoh umat Islam.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyebutkan sejumlah bukti keberhasilan partai oposisi dalam melaksanakan amanat rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News