HNW Paparkan Peluang dan Tantangan Pengembangan Madrasah Menuju Indonesia Emas 2045

HNW Paparkan Peluang dan Tantangan Pengembangan Madrasah Menuju Indonesia Emas 2045
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (tengah) bersama Ketua PCNU Jakarta Pusat KH Syaifuddi hadir dalam acara Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) , Selasa (25/7). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

"Maka sangat dipentingkan peran serta para guru madrasah tampil percaya diri untuk bisa menjadi penggerak dan teladan," kata politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Tujuannya, lanjut HNW, agar bonus demografi menuju generasi Indonesia Emas nanti akan menjadi positif, bukan yang negatif karena salah dasar dan salah arah dalam berpendidikan.

"Apalagi menuju tahun 2045 tantangan-tantangan dalam dunia pendidikan. termasuk pendidikan Islam, memang banyak dan kompleks juga,” ungkapnya.

Ketua PCNU Jakarta Pusat yang akrab disapa Gus Syaifuddin menambahkan Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dan diproyeksikan berada di peringkat lima besar ekonomi dunia pada 5-10 tahun mendatang.

Karena itu, kata Gus Syaifuddin, pendidikan Islam termasuk madrasah harus sukses menghadirkan peserta didik yang berorientasi global dengan tetap mempertahankan prinsip keislaman dan keindonesiaan sehingga bisa terlibat dalam segala bidang yang mendukung kemajuan Indonesia.

“Kunci lainnya adalah menghadirkan persatuan antarpemangku kepentingan pendidikan Islam," kata Gus Syaifuddin.

Menurutnya, forum diskusi seperti Ngopi yang digagas Hidayat Nur Wahid merupakan momentum penting penguatan soliditas dan kualitas, khususnya di kalangan unsur madrasah di Jakarta.

Kegiatan 'Ngopi' kali ini dibuka Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta Slamet Abadi dengan menghadirkan Suprananto sebagai narasumber akademisi kurikulum pendidikan.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) memaparkan peluang dan tantangan pengembangan madrasah menuju Indonesia Emas 2045 di acara Ngopi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News