HNW Percaya PAN Masih Setia
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Kamis (25/4).
Mereka terlibat pembicaraan di sela-sela pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, terpilih, Murad Ismail dan Barnabas Orno. Spekulasi berkembang bahwa pembicaraan itu menjurus kepada upaya rekonsiliasi pascapilpres.
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa itu bukanlah pertemuan pribadi antara Jokowi dan Zulkifli.
“Kemarin itu pertemuannya bukan pertemuan pribadi antara Pak Jokowi dan Pak Zulkifli Hasan. Itu adalah foto sesi di mana di Istana Negara dilaksanakan pelantikan gubernur Maluku Utara dan Maluku,” kata Hidayat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (26/4).
Dia mengatakan, para pimpinan lembaga negara diundang menghadiri pelantikan tersebut, termasuk dirinya.
“Saya juga diundang, cuma karena saya lagi di luar kota, saya tidak hadir. Jadi, Pak Zul termasuk yang datang,” jelasnya.
BACA JUGA: BPN Prabowo: Rakyat Tidak Rela Rekonsiliasi
Dia mengatakan, pembicaraan antara pimpinan lembaga negara adalah hal yang biasa dilakukan setelah acara. Hidayat mengaku tidak tahu persis apa yang dibicarakan para tokoh tersebut. Hidayat masih memegang pernyataan Sekjen PAN Eddy Soeparno bahwa partai berlambang matahari putih itu tetap bersama koalisi pendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Hidayat Nur Wahid menilai, Zulkifli Hasan bertemu Presiden Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR yang diundang menghadiri pelantikan gubernur Maluku.
- Menimbang Kisah Ubuntu untuk Rekonsiliasi Politik di Masa Lalu
- Konon HNW PKS Pernah Membisiki Anies soal Opsi Membentuk Partai Politik, Begini Ceritanya
- Hidayat Nur Wahid Bertemu Dubes Sudan untuk RI, Ini yang Dibahas
- Wakil Ketua MPR Kecam Keras Pembangunan Sinagoge oleh Israel di Kompleks Masjidilaqsa
- DPR Percepat Konsultasi & Menyetujui PKPU Pilkada Sesuai Putusan MK, HNW Beri Apresiasi
- Selain Jilbab Paskibraka, Kepala BPIP Pernah Bikin Gaduh soal Agama Musuh Terbesar Pancasila