HNW: Seharusnya Menag Hentikan Sertifikasi Penceramah!

HNW: Seharusnya Menag Hentikan Sertifikasi Penceramah!
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M Hidayat Nur Wahid. Foto: Humas MPR RI

HNW sapaan akrabnya mengkhawatirkan, pelibatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam proyek sertifikasi ini akan memunculkan stigma radikal dan tidak Pancasilais pada penceramah yang tidak bersertifikat.

Padahal, kata HNW, tolok ukur sertifikasi ini sangat tidak jelas dan tidak pernah disosialisasikan/diuji-publik, untuk hadirkan hasil obyektif yang dipercaya oleh publik/Umat.

Sementara sejarah telah membuktikan para penceramah umat Islam (Ustaz, Muballigh atau Kiyai) selalu berada di garda terdepan dalam mencerahkan Umat untuk membela NKRI baik dari ancaman penjajah asing maupun pengkhianatan PKI.

Kini, Menag bukan hanya melupakan sejarah itu, tapi justru akan para menghadiahi para penceramah dengan label radikal, intoleran, dan tidak pancasilais, kepada para da’i dan penceramah hanya karena dianggap tidak lulus program untuk mendapatkan sertifikat penceramah/da’i, suatu hal yang tentu sangat menyakitkan hati umat Islam.

Anehnya, sekalipun begitu seriusnya Menteri Agama dengan wacana program sertifikasi hingga konon melibatkan MUI, BNPT, dan BPIP, Dirjend Bimas Islam malah menyatakan “program ini tidak punya konsekuensi apapun”.

Bila benar demikian, menurut HNW, seharusnya Kemenag tidak ngotot membuat program yang meresahkan umat dan ditolak banyak pihak itu. Apalagi program dan anggarannya belum pernah disampaikan dan disetujui oleh DPR.

”Maka seharusnya program kontroversial dan tak produktif seperti ini, dibatalkan dan dihentikan saja. Dan, agar Menag fokus melaksanakan program kerja prioritasnya serta berkontribusi maksimal  atasi covid-19 melalui program-program di Kemenag,” tegas HNW.(jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Hidayat Nur Wahid meminta Kementerian Agama menyudahi atau menghentikan kontroversi soal sertifikasi penceramah yang tidak produktif dan justru menimbulkan keresahan dan polemik serta memicu penolakan oleh masyarakat luas.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News