HNW: Teroris di Selandia Baru Lupa akan Sejarah Negara Asalnya
Dalam konteks Indonesia, diungkapkan HNW, ada juga terjadi fenomena minimnya pengetahuan sejarah tentang siapa saja elemen-elemen bangsa yang membentuk negara RI, yang menyelamatkan Pancasila dan NKRI. Antara lain fenomena Islamophobia.
BACA JUGA : Pembantaian di Masjid Selandia Baru, Begini Reaksi Kiai Ma'ruf
Islamophobia muncul disebabkan pemahaman yang keliru, seolah-olah tidak ada perannya umat Islam sebagai salah satu elemen besar bangsa ini dalam sejarah-sejarah penting Indonesia tersebut.
Islamophobia juga secara sepihak, melabelkan kegiatan-kegiatan besar umat sebagai radikal, anti-Pancasila dan NKRI.
"Padahal jika melihat sejarah secara benar maka akan tertoreh dengan tinta emas dalam sejarah bangsa tentang toleransinya umat Islam dalam berbagai peristiwa sejarah, seperti peristiwa penghapusan kata awal sila pertama Pancasila dan kembalinya bentuk negara dari Republik Indonesia Serikat (RIS) menjadi NKRI hingga saat ini. Lalu darimana logikanya umat Islam itu anti Pancasila dan NKRI," katanya.
Bahkan, diungkapkan HNW, kiprah umat Islam sampai ke hal-hal sederhana tapi berdampak besar yakni menciptakan lagu mars perjuangan yang selalu dinyanyikan hingga kini yakni salah satunya lagu Hari Merdeka (17 Agustus) yang diciptakan Al Habib Muhammad Ibn Al Husein Al Muthahar atau dikenal dengan nama H. Mutahar. Lagu-lagu perjuangan gubahannya lainnya adalah lagu Hymne Syukur dan Hymne Pramuka.
"Beliau juga yang memprakarsai terbentuknya Paskibraka, beliau tokoh utama kepanduan Pramuka. Beliaulah sosok yang dipercaya Bung Karno menyelamatkan Sang Saka Merah Putih yang akan dirampas penjajah," tambahnya.
Sebaliknya, HNW juga mengingatkan, umat Islam juga harus betul-betul juga memahami sejarah bangsa dan negara. Jangan sekali-kali ada umat Islam yang membid'ah-bid'ahkan bahkan mengkafirkan Indonesia, Pancasila, UUD dan NKRI. Indonesia adalah warisan perjuangan para ulama, kyai, habaib baik yang ada di organisasi dan partai Islam.
Pelaku penembakan di masjid New Zealand berkebangsaan Australia dan dia sendiri di Selandia Baru adalah imigran.
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting