Hoaks dan Ujaran Kebencian Mengancam Persatuan Nasional
Media Sosial Harus Jadi Sarana Penyebaran Kabar Baik dan Pembawa Damai
jpnn.com, BOGOR - Dinamika kehidupan bersosial saat ini telah mengalami perubahan serta perkembangan yang begitu cepat. Setiap manusia memiliki kebutuhan untuk menyampaikan dan mendapat informasi. Hal itu merupakan keniscayaan sekaligus sebagai konskuensi sebagai makhluk sosial utamanya yang berorientasi pada upaya membangun relasi yang humanis.
Menurut Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Barat, Frederikus Lusti Tulis, derasnya arus informasi yang beredar baik melalui komunikasi verbal, media cetak, media elektronik, bahkan saat ini semakin cepat lagi dengan teknologi digital, seolah tidak dapat dibendung dan terus mengalir.
“Dari beragam informasi atau berita yang selalu hadir dan baru itu maka kita selalu diingatkan untuk senantiasa menyampaikan kabar baik kepada setiap orang,” ujar Frederikus Lusti Tulis dalam sambutannya pada acara Pelatihan Media Sosial yang digelar Pemuda Katolik Komda Jawa Barat di Hotel Bumi Gumati Bogor, Sabtu – Minggu (2–3/6/2018).
Pria yang akrab dipanggil Fredi ini pun menyampaikan keprihatinannya atas maraknya penyalahgunaan media sosial sebagai sarana penyebaran kabar bohong atau hoaks dan ujaran kebencian sehingga dapat memicu munculnya radikalisme dan terorisme.
Fredi memberikan tantangan bagi umat Katolik khususnya kepada kader Pemuda Katolik di Jawa Barat untuk turut ambil bagian dalam melawan dan memutus rantai penyebaran kabar bohong dan ujaran kebencian.
“Kabar bohong dan ujaran kebencian itu mengancam persatuan nasional, meniadakan perdamaian dan merusak keadaban publik,” tegas Fredi yang juga Ketua Bidang Polkam Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2015-2018 ini.
Pelatihan media sosial ini diikuti oleh kader Pemuda Katolik dari berbagai cabang di antaranya Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Sukabumi.
Menurut Fredi, materi pelatihan media sosial ini mengenai bagaimana memahami media sosial sebagai sarana literasi bagi kader Pemuda Katolik dan juga mendorong kader agar memiliki kemampuan yang komprehensif sebelum menentukan pilihan politiknya.
Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Barat, Frederikus Lusti Tulis mengatakan kabar bohong atau hoaks dan ujaran kebencian itu mengancam persatuan nasional.
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Minim Popularitas, Paslon 03 Hadapi Tantangan Menjelang Hari Pencoblosan
- Denny Sumargo Beberkan Alasan Satroni Rumah Farhat Abbas, Khawatir Keselamatan Istri
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Ini Alasan Denny Sumargo Nekat Datangi Rumah Farhat Abbas, Oh Ternyata