Hoaks Makin Ganas, Harus Dihadapi dengan Kecerdasan Berpikir
Yosep Adi Prasetyo, ketua Dewan Pers, mengatakan, hoaks dibuat oleh orang pintar dan disebarkan orang baik tapi bodoh.
Hoaks telah menjungkirbalikkan kepercayaan kepada lembaga resmi dan kredibel. Akibatnya situasi distrust terjadi di mana-mana. Inilah yang menjadi tugas berat Dewan Pers untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada lembaga pers yang kredibel.
"Lawan kami adalah pers penyebar sara, penyebar kebencian, dan buzzer-buzzer. Ciri hoaks membuat rasa takut, tidak jelas media dan narasumbernya," ujar Adi Prasetyo.
Pengalaman di media mainstream seperti dikatakan Rahmat Edi Irawan memang tidak se-power full di masa lalu. Media sosial juga menjadi pesaing utama. Masalahnya media sosial dipenuhi hoaks.
"Hoaks bagi media adalah informasi yang belum selesai, tetapi keburu disebarluaskan," pungkas Wakil Pemimpin Redaksi Net TV ini. (esy/jpnn)
Memasuki tahun politik jelang Pilpres 2019, hoaks makin kencang menyerang kedua pasangan capres – cawapres.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Hari Guru 2023: IKA UNJ & Dompet Dhuafa Adakan Edu Action Fest
- Ngobrol Bareng Selebgram Makassar, AHY Sampaikan Pesan Begini
- MPR Ajak Sahabat Kebangsaan Melawan Hoaks dan Bangun Optimisme Lewat Medsos
- Juri Ardiantoro Terpilih Kembali jadi Ketua Umum IKA UNJ Periode 2021-2024
- Dikabarkan Meninggal Dunia, Ruben Onsu Beri Jawaban Santai dan Doakan Indonesia
- IKA UNJ Bagikan Santunan untuk Duafa dan Yatim