Hoaks Penggal Kepala Untuk Jembatan Tewaskan Delapan Warga Bangladesh
Cerita hoaks ini sebenarnya sudah beredar selama puluhan tahun bahwa dalam pembangunan sebuah jembatan, ada anak yang diculik dan kepalanya dipotong untuk dijadikan tumbal.
Namun dalam kasus terbaru di Bangladesh, delapan orang dibunuh karena dianggap sebagai penculik, yang menjadi korban pembunuhan massal.
Menurut kepala polisi Bangladesh Javed Patwary, hoaks ini bermula disebarkan kebanyakan lewat Facebook yang mengatakan adanya sebuah proyek pembangunan jembatan bernilai Rp 3 Triliun, yang mencari kepala anak untuk dijadikan tumbal.
Delapan orang yang sudah menjadi korban tewas, dua diantaranya adalah perempuan.
"Kami sudah menganalisa semua kasus dari delapan pembunuhnan tersebut." kata Patwary kepada wartawan di ibukota Bangladesh, Dhaka.
"Mereka yang tewas ini semuanya dibunuh oleh massa. Tidak seorang pun diantara korban adalah penculik anak-anak."
Menurut laporan, sudah ada lebih dari 30 penyerangan sejak rumor tersebut beredar.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat