Hoaks Penggal Kepala Untuk Jembatan Tewaskan Delapan Warga Bangladesh
Polisi mengatakan delapan orang telah ditahan berkenaan dengan pembunuhan tehradap Begum, dan paling sedikit lima orang lainnya ditahan karena menyebarkan kabar hoaks ini di media sosial.
Tindakan massa in karena ketidakpercayaan terhadap hukum
Polisi juga mengkhawatirkan adanya korban di daerah pedesaan, dengan petugas mencoba membantah kabar bohong ini menggunakan TOA dengan berkeliling.
"Kami membangun kesadaran mengenai kabar hoaks tersebut dan meminta warga untuk tidak panik," kata kepala polisi di Distrik Chapainawabganj.
Sekitar 1,6 juta petugas keamanan sudah dikirim ke berbagai desa, kata Mayor Jenderal Kazi Sharif Kaikobad, di provinsi Ansar.
Photo: Pembangunan jembatan Padma merupakan proyek terbesar di Bangladesh saat ini. (Wikimedia Commons: Md Shaifuzzaman Ayon)
Sementara itu para pengemis yang ketakutan akan menjadi korban amukan massa, mengalungkan KTP untuk membuktikan bahwa mereka bukanlah orang asing di daerah dimana mereka beroperasi.
Tindakan amuk massa membabi buta ini, menurut Profesor Sosiologi dari Dhaka University Monirul Islam, menunjukkan warga yang tidak percaya akan sistem hukum dan ketertiban di sana.
Namun dia juga tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa beberapa orang dengan sengaja mencoba menciptakan kepanikan dan kekacauan dalam masyarakat.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat