Hoki Donuts, Potret Sukses Program Kewirausahaan Sosial
Hal tersebut menambah kapasitas produksi hingga maksimal 40 lusin donat dalam sehari.
Sebagian dipasarkan langsung di kios dan sebagian lagi dipasarkan secara daring.
Selain modal usaha, Nurasiyah juga mendapatkan beberapa macam pelatihan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Bina Swadaya.
Di antaranya literasi keuangan, pendampingan mengenai e-commerce (foto produk, optimalisasi penggunaan media sosial), merek dan kemasan, membangun hubungan dengan pelanggan, bahkan dukungan keluarga dalam menjalankan usaha.
David Fabian Tamara, mentor bisnis Bina Swadaya mengatakan bahwa Nurasiyah merupakan satu dari 28 peserta ProKUS yang didampinginya.
Produk usaha para KPM telah diunggah di sebuah platform pasar digital yakni www.pasarwirausahaindonesia.com.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengenalan terhadap pasar digital dan mempersiapkan keterlibatan peserta ProKUS dalam e-commerce, termasuk juga nanti akan diunggah di web pameran Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) www.pameranksn.kemensos.go.id.
David beserta rekannya, Vince, selaku mentor ProKUS terus berupaya agar peserta ProKUS berdaya.
Inilah potret sukses program kewirausahaan sosial. Kini sudah terjun ke dunia bisnis dan mandiri.
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Hati-Hati, Ada Modus Penipuan Phishing Baru Menargetkan Bisnis di Media Sosial
- Hati-Hati! Ada Hoaks soal Brigade Pangan di Media Sosial
- Bluesky Menguji Coba Fitur Baru Untuk Aplikasi Mobile
- Menko Pratikno Ingatkan Kasus Remaja di Solo yang Belajar Merakit Bom dari Internet
- Waka MPR Dorong Pemanfaatan Medsos untuk Bangun Ketertarikan Masyarakat Terhadap Museum