Holding Perusahaan Semen BUMN Macet
Politikus asal Sumbar Tawarkan Spin Off
Senin, 03 Oktober 2011 – 20:32 WIB

Holding Perusahaan Semen BUMN Macet
Terlebih dengan berhasilnya masyarakat Sumatera Barat bersama pemerintah provinsi dan DPR hingga Menteri Kehutanan melepaskan lahan seluas 412 hektar yang dulunya dipatok sebagai hutan lindung.
Baca Juga:
"Dalam forum resmi ini saya ungkap bahwa masyarakat Sumatera Barat merasa tidak nyaman adanya rencana penambahan pembangunan pabrik semen di Indarung tapi dengan nama PT Semen Gresik karena ini mereka anggap sebagai proses mengeleminir eksistensi dan sejarah PT Semen Padang sebagai perusahaan semen tertua di Indonesia yang terlanjur melekat jadi kebanggaan masyarakat Minang baik di ranah maupun di rantau," ungkap Refrizal.
Oleh karena itu, silakan realisasi rencana membangun pabrik semen di Sumatera Barat, tapi saya sarankan untuk menggunakan nama yang lebih menasional melalui holding, imbuh politisi kelahiran Pariaman itu.
Prihal macetnya proses pendirian holding perusahaan semen Indonesia juga dikritisi oleh anggota DPR Emil Abeng. Menurut dia, kenapa terlalu lama proses holding?
JAKARTA - Dua anggota Komisi VI DPR masing-masing Emil Abeng (dari Fraksi Golkar) dan Refrizal (dari Fraksi PKS) mendesak Kementerian Badan Usaha
BERITA TERKAIT
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar