Hollande Janji Akhiri Xenofobia di Prancis
Presiden Sosialis Pertama dalam 24 Tahun
Selasa, 08 Mei 2012 – 10:01 WIB

Francois Hollande. Foto : The Telegraph
PARIS - Segunung pekerjaan rumah menunggu Francois Hollande yang sukses menundukkan Nicolas Sarkozy dalam pemilihan presiden Prancis putaran kedua kemarin WIB. Mulai utang menumpuk di tengah perekonomian yang mencekik, jumlah pengangguran yang mencapai rekor, defisit perdagangan, hingga industri yang tengah lesu.
Tapi, yang tak kalah krusial dari semua perkara ekonomi itu adalah soal toleransi. Dalam pidato di kampung halamannya di Tulle pada Minggu malam (6/5) waktu setempat, yang kemudian dilanjutkan di Place de la Bastille Senin dini hari (7/5), pria kelahiran 12 Agustus 1954 itu menjanjikan Prancis baru yang tak lagi retak, terpecah, dan terkoyak oleh diskriminasi. "Tak akan ada lagi anak republik yang disia-siakan," tegas pemimpin Partai Sosialis itu seperti dikutip The Guardian, Senin (7/5).
Baca Juga:
Di tengah perpolitikan Eropa yang kian bergerak ke "kanan" (baca: konservatif, ultranasionalis), janji presiden "kiri" pertama Prancis sejak Francois Mitterand terpilih untuk kali kedua pada 1988 itu sungguh menyegarkan. Sebab, sebelumnya muncul kekhawatiran, kalau incumbent Nicolas Sarkozy yang terpilih, Prancis bakal tercabik-cabik oleh perkara diskriminasi, intoleransi, dan xenofobia (kebencian kepada ras lain, Red).
Dalam rangka menarik dukungan kaum ultranasionalis yang mendukung Ketua Front Nasional Marine Le Pen pada putaran pertama, selama kampanye menjelang putaran kedua, Sarkozy memang banyak menyoroti masalah imigran, perbatasan, dan kekhawatiran akan Islam.
PARIS - Segunung pekerjaan rumah menunggu Francois Hollande yang sukses menundukkan Nicolas Sarkozy dalam pemilihan presiden Prancis putaran kedua
BERITA TERKAIT
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Travel Rule Global Summit VerifyVASP Digelar di Bangkok
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi
- Donald Trump Berkuasa, Amerika & Hamas Berdialog Langsung Tanpa Perantara
- HNW Dukung Usulan Erdogan Soal Hak Veto di DK PBB untuk Negara Mayoritas Muslim