Hollywood Targetkan Warga Australia Yang Unduh Film Secara Ilegal
Pengguna internet di Australia yang mengunduh film-film secara ilegal dari situs-situs torrent kini terancam. Mereka bisa mendapatkan tuntutan hingga ribuan dolar jika perusahaan film Hollywood diperbolehkan untuk melakukannya, yang kini sedang diajukan ke pengadilan federal.
Film Dallas Buyers Club pernah mencetak sebagai film hit di tahun 2013.
Kini perusahaan yang memproduksi dan memiliki hak untuk film tersebut mencoba memaksa agar perusahaan-perusahaan penyedia internet di Australia untuk memberikan detail soal pelanggan mereka, jika ketahuan mengunduhnya secara ilegal.
Mereka telah mencoba jalur legal melalui Pengadilan Federal. Kini perusahaan film tersebut pun sedang mengarah pada salah satu penyedia layanan internet terbesar di Australia, yakni iinet.
"Dallas Buyers Club menginginkan nama-nama dan kontak detail dari pelanggan kami, mereka percaya jika pelanggan-pelanggan tersebut telah menyebarkan film dengan ilegal," ujar juru bicara iiNet, Anthony Fisk.
iiNet sebelumnya pernah juga terkena kasus serupa di tahun 2012, saat perusahaan media asal Amerika Serikat dan Australia mencoba memblokir para pelanggan untuk mengunduh konten bajakan dari situs-situs tertentu.
Sementara itu, Yayasan Kepedulian IP, yang didirikan oleh industri konten film dan televisi dan distribusi, menemukan bahwa 29 persen pemuda dan remaja mengunduh konten bajakan secara berkala.
Pengguna internet di Australia yang mengunduh film-film secara ilegal dari situs-situs torrent kini terancam. Mereka bisa mendapatkan tuntutan hingga
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan