Homestay yang Pernah Disinggahi Pak Harto Ambruk
Sadar dilarang dan telah mengetahui dampaknya, Ridwan kini melarang warganya untuk mengambil pasir pantai dan terumbu karang. ”Saya pastikan sekarang sudah tidak ada lagi karena sudah ada sosialisasi juga dari pemerintah,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Berau Saga yang berasal dari Derawan menuturkan, abrasi di Derawan bukanlah hal baru. Bedanya dengan sekarang, dulu abrasi terjadi akibat adanya perubahan musim. Baik musim angin utara maupun angin selatan.
Kondisi itu terus-menerus terjadi hingga 2009. Setahun kemudian, dampak abrasi tak bisa dibendung lagi hingga saat ini. Tak kurang 50 sampai 70 meter bibir pantai telah hilang. Atau kurang lebih 10 meter setiap tahun.
Abrasi, menurut dia, kian parah sejak jembatan dan dermaga milik PT Kertas Nusantara dirobohkan pada 2014. Untungnya, ada jembatan kayu yang dibangun tepat berada di sisi pulau yang terkena abrasi itu. Yang menurut Saga secara tidak langsung mampu menahan atau memperlambat abrasi.
”Coba lihat di arah BMI (salah satu resor di Pulau Derawan, Red). Karena masih ada jembatannya, justru tidak terjadi abrasi,” ujarnya.
Pemerintah Kampung Balikukup sebenarnya pernah mengalokasikan Rp 80 juta yang bersumber dari alokasi dana kampung (ADK) tahun 2015 untuk penanganan abrasi sementara. Yakni, membuat penahan berupa dinding dari kayu ulin di beberapa titik pantai yang abrasinya terlihat parah.
Sayang, usaha tersebut tak berhasil dan dinding kayu hancur dihantam ombak. ”Pernah juga kami isi karung dengan pasir untuk jadi penahan ombak, tapi malah hanyut,” ujar Ridwan.
Karena upayanya tak berhasil, Ridwan lantas mengusulkan program penahan abrasi saat musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan untuk diteruskan ke tingkat kabupaten. Namun, sampai sekarang belum juga terealisasi.
Sejumlah pulau di wilayah Berau, Kalimantan Timur, tergerus abrasi, termasuk homestay di Derawan yang pernah disinggahi Presiden ke-2 RI Soeharto.
- Tanggulangi Abrasi di Karawang, PHE ONWJ Gunakan Ban Bekas
- Begini Upaya Nyata BRI Menyelamatkan Lahan Kritis Akibat Abrasi di Muaragembong
- Sebanyak 375 Keluarga di Karawang Terpaksa Direlokasi
- Pesona Wisata Biduk-Biduk, Teluk Sumbang, Labuan Cermin, dan Kaniungan di Berau Kaltim
- YKAN Turut Lestarikan Sumber Air & Mata Pencaharian Lewat Restorasi Mangrove Berbasis Masyarakat
- TNI AL Mengevakuasi Korban Tenggelam di Berau Kaltim