Honda Paling Pas Buat Burgess
Ducati Sangat Italiano, Sulit Ikuti The Doctor
Rabu, 18 Agustus 2010 – 03:48 WIB
Di Ducati sendiri, Burgess memang tidak akan mudah mengulang sukses di Honda dan Yamaha. Tim merah itu terkenal sangat Italiano. Hampir semua kru di Tim Merah adalah orang Italia. Itu tentu bertentangan dengan kebiasaan Burgess yang terbiasa dengan iklim pabrikan Jepang yang lebih terbuka.
Apalagi, Rossi sendiri sebenarnya tidak terlalu butuh Burgess untuk sukses di Ducati. Sebab, di sana sudah ada sosok ahli teknis super hebat, Filippo Preziosi. Dialah yang meyakinkan Rossi untuk bergabung dengan Ducati. Akan tetapi, kondisi itu tidak pula menjamin Burgess akan bertahan di Yamaha. Kenapa? Sebab Jorge Lorenzo dan Ben Spies sudah punya chief engineer sendiri-sendiri. Lorenzo bareng Ramon Forcada, sedangkan Spies punya Tom Houseworth.
Duet Lorenzo dengan Forcada akhir tahun nanti berpeluang besar menghasilkan gelar juara dunia. Mereka sudah sangat cocok, sehingga kecil sekali peluang Lorenzo akan berpaling ke Burgess. Contohnya, saat Rossi-Burgess kesulitan menemukan solusi masalah grip belakang pada awal musim lalu, Lorenzo-Forcada lebih cepat menemukan solusi.
Melihat kondisi-kondisi itu, jangan kaget jika musim depan tiba-tiba Burgess hijrah ke Honda. Bahkan, Honda bisa disebut tempat yang pas untuk mantan chief engineer Mike Doohan itu. Alasannya? Honda saat ini sedang semangat-semangatnya membentuk semacam dream team. Itu diawali dengan merekrut Livio Suppo dari Ducati tahun lalu. Berikutnya mereka mendatangkan Casey Stoner juga dari Ducati yang pada 2007 menjadi juara dunia bersama Suppo.
PRAHA - Valentino Rossi sudah resmi ke Ducati. Penggantinya di tim utama Yamaha pun sudah ditentukan, Ben Spies. Namun, ada satu hal yang masih mengganjal
BERITA TERKAIT
- Jonatan Christie Tumbang, Trofi China Masters 2024 Milik Anders Antonsen
- Live Streaming Final China Masters 2024 Jojo Vs Antonsen, Sekarang!
- Final China Masters 2024 Dibuka dengan Dramatis, 93 Menit
- Pelatih Persib Mengeluhkan Rumput Stadion GBLA, Hodak: Apa yang Mereka Perbaiki?
- Indonesia Siap Jadi Penyelenggara FIBA 3x3 Challengger and Woman Series World Tour 2025
- Apa Target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024?