Hong Kong dan Singapura Sepakati Koridor Perjalanan Bebas Karantina Mulai 26 Mei

Baik Hong Kong dan Singapura mengatakan mereka sedang dalam proses pembicaraan dengan berbagai negara, termasuk Australia dan Selandia Baru, sebagai penjajakan pembukaan koridor perjalanan serupa.
Situasi COVID-19 di kedua wilayah relatif terkendali dibandingkan negara-negara maju lainnya.
Namun, terjadi peningkatan kasus dalam seminggu terakhir, setelah Hong Kong melaporklan adanya varian N501Y yang menyebar di kalangan warga lokal, sementara Singapura sedang menyelidiki kasus yang muncul di tempat tinggal para pekerja migran.
Kawasan permukiman asrama migran ini menjadi pusat wabah di Singapura tahun laluyang mencatat ribuan kasus.
Para pemegang izin tinggal sementara di Singapura yang bekerja untuk membangun gedung, pabrik dan galangan kapal yang tinggal di asrama tidak termasuk dalam koridor perjalanan.
Menurut pihak berwenang, di awal pembukaan koridor, hanya Cathay Pacific dan Singapore Airlines yang akan menjadi maskapai penerbangan yang digunakan.
"Bila koridor perjalanan ini berjalan sukses, saya kira ini akan memberikan dampak penting bagi seluruh dunia," kata Ong Ye Kung Menteri Transportasi Singapura.
Koridor perjalanan yang sudah lama direncanakan antara Hong Kong dan Singapura akhirnya disepakati dan akan dimulai pada tanggal 26 Mei 2021
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia