Hong Kong International FILMART 2025, Fadli Zon: Saatnya Indonesia Jadi Pemain Utama

Hong Kong International FILMART 2025, Fadli Zon: Saatnya Indonesia Jadi Pemain Utama
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengadakan sejumlah pertemuan dengan para pemangku kepentingan perfilman dunia di Hong Kong International Film & TV Market (FILMART) 2025. Foto: Dok. Kementerian Kebudayaan

Dalam diskusi bersama Holly Daniel, Direktur Red Sea Souk, Fadli Zon menyoroti pentingnya hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi dalam industri perfilman.

Red Sea Souk, yang merupakan bagian dari Red Sea International Film Festival, telah berkembang pesat dalam lima tahun terakhir dan mulai menjadi pusat perkembangan industri film di kawasan Timur Tengah.

Pada 2025-2026, Red Sea Souk akan menjadikan Asia sebagai fokus utama, memberikan peluang besar bagi film-film Indonesia untuk masuk ke pasar Timur Tengah.

Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, menurut Fadli Zon, memiliki banyak narasi kolektif yang bisa menarik perhatian pasar Arab Saudi, yang saat ini juga semakin terbuka terhadap karya-karya dari berbagai negara.

Tren film horor yang rupanya digemari oleh penonton Arab Saudi juga membuka peluang besar bagi sineas Indonesia, yang dikenal dengan produksi horor berkualitas.

“Kita memiliki begitu banyak cerita yang bisa diproduksi dan didistribusikan di kawasan ini. Apalagi, hubungan historis dan bilateral kita dengan Arab Saudi sudah sangat kuat. Ini peluang yang tidak boleh kita lewatkan,” ucap Fadli Zon.

Berdiskusi dengan Datuk Azmir Saifuddin, CEO Badan Pengembangan Film Nasional (FINAS) Malaysia, Fadli Zon juga membahas distribusi film Indonesia di Malaysia yang terus berkembang.

Keduanya juga sepakat memperkuat skema produksi bersama sebagai strategi utama untuk memperkuat industri film di ASEAN.

Fadli Zon mengadakan sejumlah pertemuan strategis dengan para pemangku kepentingan perfilman dunia di Hong Kong International FILMART 2025.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News