Hong Kong Larang Penerbangan dari Amerika, Inggris dan Australia
Hong Kong akan melarang penerbangan dari delapan negara, termasuk Australia, selama dua minggu mulai Sabtu (08/01).
Pihak otoritas di Hong Kong memperketat aturan pembatasan COVID-19 domestik karena pihak berwenang khawatir akan gelombang baru infeksi virus corona di kota itu.
Pembatasan terbaru diumumkan ketika otoritas kesehatan menjelajahi kota untuk melacak kontak pasien COVID-19, yang beberapa di antaranya berada di atas kapal Royal Caribbean.
Kapal ini diperintahkan untuk mempersingkat layanan "pelayaran tanpa tujuan' dan kembali ke pelabuhan.
Penerbangan masuk dari Australia, Kanada, Prancis, India, Pakistan, Filipina, Inggris dan Amerika Serikat, termasuk penumpang transit, akan dilarang mulai 8 Januari hingga 21 Januari, kata pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, kepada wartawan.
Carrie mengatakan pemerintah akan melarang makan di dalam ruangan setelah pukul 18:00 mulai Jumat ((07/01), dan menutup kolam renang, pusat olahraga, bar dan klub, serta museum, dan tempat-tempat lain setidaknya selama dua minggu.
"Kami belum melihat gelombang kelima, tapi kita berada di ambangnya," kata Carrie.
Wilayah yang menjadi salah satu pusat keuangan global ini berpegang pada strategi nol-COVID dengan sebagian besar strategi mengisolasi diri dari dunia dan menegakkan aturan karantina yang ketat dan mahal.
Mulai akhir depan besok, Hong Kong akan melarang penerbangan dari delapan negara akibat kekhawatiran dengan gelombang baru infeksi virus corona di kawasannya
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing