Honor Guru Naik 100 Persen
jpnn.com - DEMANG - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berkomitmen menjalankan pendidikan inklusif di seluruh kabupaten/kota dengan memberikan pelayanan bermutu dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Selain itu, Pemprov Sumsel juga berkomitmen memberikan kesejahteraan kepada para guru non PNS atau honor Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan menaikkan tunjangannya sebesar 100 persen dari Rp 750 ribu menjadi Rp 1,5 juta.
Wakil Gubernur Sumsel, H Ishak Mekki mengatakan, sektor pendidikan merupakan prioritas utama Pemprov Sumsel sejak 2009 lalu dengan melaksanakan program sekolah gratis. Tak hanya itu, program meningkatkan kualitas guru, pihaknya juga memberikan beasiswa S2, S3, santri jadi dokter, program beasiswa kemitraan bagi siswa SMK.
"Kami membangun potensi terbaik siswa sesuai dengan bidangnya terlebih bagi yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dalam program sekolah gratis ini memang ada kendala. Tapi berkat kerjasama semua pihak hal tersebut bisa diatasi dan dalam waktu dekat segera dilanjutkan pendidikan gratis di jenjang sarjana," ujarnya, usai deklarasi pendidikan Inklusif dengan seluruh kabupaten/kota di Griya Agung, Selasa (26/11).
Ishak menjelaskan, Angka Partisipasi Kasar (APK) di Sumsel pendidikan terus meningkat, kendati secara faktual belum mendekati 100 persen. Pasalnya, masih ada yang belum sekolah meskipun alasannya bukan karena ekonomi. Sebagai contoh, tidak seluruh ABK bersekolah karena di Sumsel ini tidak seluruh kabupaten/kota memiliki sekolah luar biasa. Oleh sebab itu, solusinya melalui pendidikan inklusif yang ramah anak.
"Karena sudah ada deklarasi pendidikan inklusif, maka 2014 ini akan diselenggarakan pendidikan inklusif karena anak berkebutuhan khsusus ini layak mendapatkan pendidikan yang sama. Sekolah tidak boleh menolak anak berkebutuhan teresebut untuk bersekolah," katanya.
Dalam memperhatikan ABK, lanjut dia, selama ini Pemerintah Provinsi Sumsel berkerjasama dengan mercy relief dari Singapura untuk meningkatkan kualitas guru SLB dan menangani menangani anak berkebutuhan khsusus serta memberikan pelatihan fisioteraphy yang menangani anak autis, tunarungu, tunawicara dan lain sebagainya.
Belum seluruh guru SLB berlatar belakang Pendidikan Luar Biasa (PLB), maka dari itu sebanyak 46 guru dilakukan peningkatan kulaitasnya dengan dikuliahkan di Bandung. Kedepannya, SLB dituntut berperan lebih besar dalam implementasinya yang dijadikan pusat sumber pendidikan inklusif terhadap pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus di sekolah reguler.
Untuk guru SLB, sambungnya, guru SLB non PNS atau honor, tahun depan honornya dinaikkan 100 persen dari Rp 750 ribu menjadi Rp 1,5 juta. Karena honor sudah dinaikkan, harus ada peningkatan kinerja. "Kenaikan itu harus diikuti dengan kinerja yang maksimal," harapnya.
DEMANG - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berkomitmen menjalankan pendidikan inklusif di seluruh kabupaten/kota dengan memberikan pelayanan bermutu
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu