Honor Guru Naik 100 Persen

Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Dr Ir Musliar Kasim menuturkan, Provinsi Sumsel merupakan Provinsi ketiga mendeklarasikan Pendidikan Inklusif ini setelah Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta. "Seharusnya Sumsel jadi yang pertama, namun beberapa waktu yang lalu provinsi ini sedang dalam kondisi Pilkada maka diundur,"katanya.
Lebih lanjut, dia menerangkan, masyarakat tidak perlu malu memiliki keluarga yang berkebutuhan khsusus. Selain itu, kegiatan seperti ini jangan hanya dijadikan seremonial saja tapi bagaimana kedepannya direalisasikan dengan tindakan nyata.
Kedepan, kata Musliar, Kemendikbud akan bekerja keras agar Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Apa jadinya kalau sampai anak-anak tidak dididik.
"Saat ini jumlah anak produktif 40 juta. Tapi pada 2045 mendatang kita tergetkan bisa sampai 120 juta yang produktif dan berkontribusi dalam pembangunan. Untuk menunjang pendidikan bagi siswa miskin sebanyak 13,5juta anak, telah dianggarkan dana hampir Rp 7 triliun. Jadi harusnya tidak ada lagi yang tidak bersekolah," tandasnya. (ati)
DEMANG - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berkomitmen menjalankan pendidikan inklusif di seluruh kabupaten/kota dengan memberikan pelayanan bermutu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025