Honor Pengawas UN Macet
jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Tak hanya profil Calon Presiden PDI Pejuangan Joko Widodo yang menjadi masalah pada soal Ujian Nasional (UN) SMA kali ini, tapi juga seputar pembayaran honorer pengawas UN.
Terungkap pengawas untuk dua kabupaten belum menerima honor yang ditetapkan Rp50 ribu per orang/hari. Yakni Kabupaten Pesawaran dan Pesisir Barat. Hal ini disebabkan keterlambatan mereka memberikan data rekening kepada Disdik Provinsi Lampung.
’’Sampai Senin (14/4, Red) belum semua kabupaten/kota memberikan nomor rekening. Padahal, Sabtu dan Minggu (12-13/4) kami sudah sampaikan MoU (memorandum of understanding)-nya melalui email dan kami minta nomor rekening,’’ tutur Maida seperti yang dilansir Radar Lampung (JPNN Group), Jumat (18/4).
Maida memaparkan, selain keterlambatan menyerahkan rekening, dari pusat memang telat menyetor dana yang dianggarkan Rp4,4 miliar untuk pengawas UN SMA dan SMP. Itu pun yang ditransfer baru untuk SMA, sementara SMP belum. ’’Namun yang jelas pasti dibayarkan karena anggarannya ada. Yang belum menerima harap bersabar,’’ pinta Maida. (fit/ade/awa/jpnn)
BANDARLAMPUNG - Tak hanya profil Calon Presiden PDI Pejuangan Joko Widodo yang menjadi masalah pada soal Ujian Nasional (UN) SMA kali ini, tapi juga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendikdasmen Akui Guru Tak Tergantikan Teknologi, Ada Kabar Gembira Bagi yang Belum Sarjana
- Dosen dan Mahasiswa HI Paramadina Kolaborasi Luncurkan Buku Terbaru
- SMP SIS Cilegon Jadi Sekolah Pertama Berstandar Internasional di Banten Utara
- UAC Mojokerto Perkuat Kolaborasi Pemerintah dan Akademisi dalam ICORCS 2025
- Sinergi ARLIC dan IMLA Dorong Pengembangan Bahasa Arab di Indonesia
- PPDB Diganti SPMB, Mendikdasmen Mengeklaim Ada Hal Baru