Honorer Ancam Kepung Istana

jpnn.com - CILEGON - Ketidakjelasan pengumuman hasil seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) honorer kategori dua (K-2), membuat para tenaga honorer di lingkungan kerja Pemkot Cilegon gerah.
Bahkan, para honorer yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru dan Tata Usaha Honorer (FKGTH) Cilegon mengancam akan melakukan aksi besar-besaran di Istana Negara pada pertengahan Februari mendatang.
Tidak hanya Istana Negara, namun kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) serta gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga akan jadi sasaran aksi mereka.
“Ini jelas-jelas mempermainkan para honorer di Cilegon, buktinya sampai sekarang tidak ada kejelasan kapan pengumuman penerimaan CPNS honorer K2. Padahal di daerah lain sudah ada pengumumannya,” ungkap Ketua FKGTH Cilegon Martin Al Kosim, Selasa (11/2).
Ia mengatakan, pihaknya akan mematangkan rencana aksi pada 16 Februari mendatang. Sementara unjuk rasa akan dilaksanakan pada 20 Februari. “Kami akan rapatkan dahulu teknis keberangkatan dan jumlah honorer yang akan ikut serta. Sementara aksi akan kami lakukan pada 20 Februari mendatang,” katanya.
Tidak hanya FKGTH Cilegon, bahkan aksi itu akan diikuti FKGTH dari seluruh Indonesia. Sebab, kata Martin, kekecewaan terhadap pemerintah tidak hanya dirasakan para honorer di Kota Cilegon saja.
“Seluruh honorer di Indonesia kecewa dengan pemerintah. Sepertinya pemerintah pusat tidak serius pada program pengangkatan honorer menjadi PNS ini,” katanya.
Selain terkait ketidakjelasan pengumuman CPNS dari honorer K2, pihaknya juga akan menuntut pemerintah pusat meloloskan para tenaga honorer tanpa terkecuali. “Kami menolak tes dan sistem gugur yang diberlakukan kemarin. Kami mendesak agar seluruh peserta seleksi CPNS dari jalur honorer diloloskan,” katanya.
CILEGON - Ketidakjelasan pengumuman hasil seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) honorer kategori dua (K-2), membuat para tenaga honorer di lingkungan
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia