Honorer Dihapus, Rekrutmen PPPK Setengah Hati, Ada Potensi Tsunami Pendidikan, Ngeri

Honorer Dihapus, Rekrutmen PPPK Setengah Hati, Ada Potensi Tsunami Pendidikan, Ngeri
Ketua BKH PGRI Riau Eko Wibowo dan Gubernur Riau H. Syamsuar. Eko bicara soal dampak penghapusan honorer dan rekrutmen PPPK setenah hati. Foto: dokumentasi BKH PGRI for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Khusus Honorer Persatuan Guru Republik Indonesia (BKH PGRI) Provinsi Riau Eko Wibowo mengungkapkan adanya potensi terjadi tsunami pendidikan.

Indikasinya dilihat dari rencana pemerintah menghapus honorer dan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang setengah hati.

Di sisi lain kata Ekowi, sapaan akrab pria yang juga wakil ketua PGRI Riau ini, gelombang pensiun sudah makin besar.

Dia mengungkapkan, saat ini masing-masing daerah tengah melakukan pendataan guru honorer maupun tenaga kependidikan (tendik) sebagaimana amanat SE MenPAN-RB tentang Penataan Pegawai Non-ASN di instansi pusat dan daerah.

Kondisi tersebut, menurut Ekowi, menimbulkan keresahan di kalangan honorer. Apakah tahun depan masih mendapatkan gaji atau tidak, apalagi ada daerah yang sudah meniadakan alokasi gaji honorer pada 2023.

"Kalau honorer dihapus, seleksi PPPK enggak maksimal, sedangkan jumlah PNS yang pensiun makin banyak, bisa lumpuh jalannya pendidikan. Ini jadi tsunami pendidikan," cetus Ekowi kepada JPNN.com, Minggu (3/7).

BKH PGRI berharap pemerintah pusat memberikan ruang seluas-luasnya kepada Pemda untuk menuntaskan masalah honorer dan tendik.

Dia yakin bila Pemda mendapatkan kewenangan mengurusi guru honorer dan tendik, tsunami pendidikan itu tidak akan terjadi.

Berita P3K terbaru: BKH PGRI memprediksikan akan terjadi tsunami pendidikan, indikasinya dilihat dari rencana penghapusan honorer, seleksi PPPK setengah hati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News