Honorer K1 Tuding Pemerintah Lelet
Rabu, 03 Juli 2013 – 23:14 WIB
"Anehnya data yang sudah MK ini diaudit tujuan tertentu (ATT) lagi. Hasilnya sangat mengejutkan yang MK hanya empat orang, tidak memenuhi kriteria (TMK) empat, 1.178 MK tapi harus ada otorisasi, dan 110 dinyatakan TMK karena non APBD dan dapat masuk kategori dua (K2). Padahal fakta hukumnya mereka gajinya bersumber APBD," beber Sajianto.
Ditambahkan Basori, kunci dari ATT itu ada di KemenPAN dan BPKP karena kedua instansi tersebut yang melakukan ATT. Sedangkan BKN tidak dilibatkan dalam ATT.
"Kita pakai logika saja deh, ATT itu ada karena kebijakan MenPAN-RB. Lah sekarang kita mau menanyakan hasil ATT kok dipimpong ke BKN. Alasannya BKN-lah yang punya otoritas. Padahal BKN hanya menerima hasil audit saja, jadi bagaimana bisa mereka memutuskan MK atau TMK. Ini akal-akalan pemerintah saja," kritik Basori.
Baik Sajianto maupun Basori mengimbau pemerintah untuk menuntaskan masalah ATT ini secepatnya. Jangan sampai ribuan honorer yang di-ATT tersebut melakukan aksi protes ke pusat.
JAKARTA--Forum Honorer Kategori Satu (K1) Nganjuk menuding pemerintah lepas tangan dengan masalah hasil audit tujuan tertentu (ATT). Mereka merasa
BERITA TERKAIT
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini