Honorer K2: Demi Keadilan, Tolong Kami Diangkat Juga

jpnn.com - JAKARTA--Sikap protes terhadap kebijakan pemerintah mengangkat dokter dan bidan PTT makin gencar disuarakan honorer kategori dua (K2). Mereka menilai pemerintah tidak adil memperlakukan anak bangsa.
"Yang diangkat duluan bidan dan dokter. Lantas kami guru honorer tidak disinggung sedikit pun sama menterinya," ujar Korwil Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Pekanbaru Said Syamsul Bahri kepada JPNN, Rabu (11/5).
Yang mengabdi, lanjutnya, bukan hanya bidan dan dokter PTT saja. Guru-guru juga bekerja untuk negara. Bahkan setiap tahunnya, banyak guru yang pensiun sehingga jumlah guru berkurang.
"Kalau guru pasti dibutuhkan untuk pengganti yang pensiun. Dan setiap wilayah perlu sekolah dan perlu guru juga. Contoh daerah pemekaran yang membutuhkan banyak tenaga pendidik," terang Said.
Dengan kebijakan tersebut, menurut Said, honorer K2 tidak akan berdiam diri. Semuanya akan bersatu menuntut keadilan. "Demi keadilan, tolong kami guru-guru honorer K2 juga diangkat," ucapnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang