Honorer K2 Dinas Pertamanan Terancam Gagal
jpnn.com - MEDAN - Minggu (6/4) kemarin merupakan batas akhir penyerahan berkas tenaga honorer kategori dua (K2) dari Dinas Pertamanan yang lulus menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS), guna menjalani proses permohonan Nomor Induk Pegawai (NIP) ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Namun hingga akhir pekan kemarin, belum satupun dari 5 honorer yang lulus CPNS dari Dinas Pertamanan mengajukan permohonan untuk legalisir Surat Keputusan (SK) dari Kepala Dinas atau Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) saat ini.
"Belum ada saya tanda tangani berkas pengusulan honorer K2 untuk pengangkatan CPNS karena belum sampai ke meja saya," ujar Kadis Pertamanan, Zulkifli kepada Sumut Pos (Grup JPNN), Minggu (6/4).
Dikatakannya proses pemberkasan itu mulai dari bagian kepegawaian di Dinas Pertamanan terlebih dahulu sebelum dirinya melegalisir SK pengangkatan honorer.
Andaipun berkas itu sampai kepadanya, Zulkifli mengaku akan melihat dan mempertimbangkan terlebih dahulu apakah berkas itu layak atau tidak untuk dimohonkan pengangkatan CPNS.
"Kalau sesuai prosedur berkasnya akan saya tanda-tangani untuk selanjutnya diproses oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD)," jelas Zulkifli.
Mantan Kepala Dinas (Kadis) Infokom Medan itu enggan berspekulasi mengenai berkas tenaga honorer K2. Pasalnya, waktu itu dirinya belum menjabat sebagai Kepala Dinas.
"Honorer itu SK-nya dibuat tahun 2005 atau masa pak Randiman Tarigan, tapi saya tidak mau berburuk sangka mengenai masa kerja yang sesungguhnya. Untuk itu lihat saja bagaimana nanti, kalau sesuai akan diproses dan begitu sebaliknya," ungkapnya.
MEDAN - Minggu (6/4) kemarin merupakan batas akhir penyerahan berkas tenaga honorer kategori dua (K2) dari Dinas Pertamanan yang lulus menjadi calon
- Pemprov Uji Coba Helipad Kantor Gubernur Papua Barat
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- 4 Rumah dan 1 Bengkel di Agam Terkena Longsor, 22 Jiwa Terdampak
- PAM Jaya Pasang Pompa Alkon, Masyarakat Bilang Begini soal Dampaknya
- Bus Rombongan SMP Bogor Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar