Honorer K2 Kembali Pertanyakan Sikap Ketum PB PGRI
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Nurbaiti mengungkapkan kekecewaan mereka pada PB PGRI. Kalau memang PB PGRI merasa mau memperjuangkan para honorer, bukan hanya guru saja tapi juga profesi yang lain.
Dia membandingkan dengan masa kepimpinan almarhum Sulistyo saat menjadi ketum PB PGRI.
"Almarhum Pak Sulistiyo berjuang bersama honorer K2. Beliau tidak pernah membedakan profesi. Semua beliau rangkul. Dan masih ingat di benak saya waktu MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi menawarkan kontrak buat honorer dengan penghasilan UMR dengan tegas almarhum menolak," kata Nurbaiti kepada JPNN, Kamis (25/10).
Sikap Sulistyo kala itu, lanjut Nurbaiti, tegas bahwa karena pengabdian honorer K2 sudah lama, maka honorer harus PNS. Begitu posisi ketum PB PGRI berganti, sekarang berbalik jauh dari cita cita almarhum.
"Justru organisasi yang kami anggap rumah kami malah meminta kepada pemerintah untuk menjadikan honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Gagal paham sepertinya," cetusnya.
Yang honorer tahu, lanjut Nurbaiti, kalau sudah jadi PPPK tidak bisa lagi jadi PNS. Karena jelas di UU Aparatur Sipil Negara (ASN) hanya ada dua jenis ASN yakni PNS dan PPPK.
BACA JUGA: Bu Uni: Draf PP PPPK Ada Jalur Khusus Guru Honorer K2 Tua
Nurbaiti heran dengan sikap Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi yang setuju honorer K2 diangkat menjadi PPPK, itu pun harus lewat tes.
- Penjelasan BKN soal Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Honorer K2 Bisa Senang Nih
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan
- Inilah Kriteria Honorer Dapat Banyak Afirmasi di Seleksi PPPK 2024, Bebas Pilih OPD
- Ini Pesan Yeny Trisia Isabella untuk Honorer yang Mengikuti Tes PPPK
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- 5 Berita Terpopuler: Siap-Siap Perubahan Penempatan Guru PPPK, Ada yang Menolak, Ternyata