Honorer K2 Kubu Prabowo Mengaku tak Paham, Pro Jokowi Bilang Jangan Berpikir Sesaat
"Kami dukung Jokowi karena ingin beliau memberikan regulasi untuk menjadikan kami PNS," tandasnya.
Baik Itong, Nur, dan Said, sama-sama berharap seluruh honorer K2 lintas instansi diangkat PNS meski dengan cara berbeda. Namun belakangan honorer K2 terpecah – pecah, akibat regulasi yang diterbitkan pemerintah.
Awalnya 438.590 honorer K2 kompak berjuang demi status PNS. Mereka lantas mulai tidak kompak akibat aturan UU ASN bahwa hanya honorer K2 usia di bawah 35 tahun yang bisa ikut tes CPNS. Sebagian sudah ikut tes 2018 dan lolos CPNS. Ada yang tidak mau ikut tes meski usia memenuhi persyaratan.
Kemudian pemerintah membuat pembatasan formasi jabatan dalam rekrutmen CPNS maupun PPPK sehingga yang tersisa hanya honorer K2 tenaga teknis.
Perpecahan makin menguat saat Pilpres 2019. Semoga usai Pilpres, semua elemen honorer K2 bersatu kembali, berjuang demi revisi UU ASN.
Lidi yang tercerai berai akan mudah dipatahkan. Namun, jadi kuat bila lidi ini bersatu menjadi sapu. (esy/jpnn)
Honorer K2 pendukung Prabowo – Sandi berbeda sikap dengan pro Jokowi – Sandi soal rekrutmen PPPK.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Info Terbaru BKN soal Pengumuman Kelulusan PPPK Guru Tahap I, Akhirnya
- Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap I Kota Bengkulu Ditunda, Achrawi Beri Penjelasan
- Honorer Daftar PPPK 2024 Tahap 2, Tertulis 'Tidak Direkomendasikan', BKN Kasih Solusi
- Peserta Kode TMS Tidak Bisa Lagi Daftar PPPK 2024 Tahap 2, Jangan Mengeyel!
- 5 Berita Terpopuler: BKN Bersikap, Nasib Honorer Tanpa Kode L Terungkap di seleksi PPPK, Cermati Penjelasannya
- Peserta TMS Kelulusan PPPK Tahap 1 Bisa Ikut Seleksi Kedua? Cermati Penjelasan BKN