Honorer K2 Protes tak Bisa Daftar PPPK di Daerah Lain
jpnn.com, JAKARTA - Para pentolan honorer K2 protes dengan tidak dibolehkannya mereka mendaftar PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) di daerah lain. Padahal pelamar umum, bisa mendaftar. Jangankan ke daerah lain, dari luar negeri juga bisa.
"Aduh ini enggak adil banget. Masa pelamar umum bisa melamar PPPK di daerah mana saja. Kayak diaspora, kan bisa melamar di Indonesia di mana saja. Kenapa honorer K2 enggak bisa," protes Ihdinas, pengurus Aliansi K2 Indonesia (AK2I) kepada JPNN.com, Minggu (11/8).
Dia mengungkapkan, dengan aturan tersebut, otomatis peluang honorer K2 menjadi PPPK makin kecil. Sebab, ada daerah-daerah yang tidak membuka rekrutmen PPPK.
"Kalau bisa melamar di lokasi lain kan enak. Jadi kalau daerah honorer K2 berasal tidak buka, masih ada kesempatan ikut di tempat lain," ucapnya.
Keluhan juga disampaikan Sunandar. Guru honorer K2 di Kabupaten Pati ini berkeinginan melamar di Sulawesi Selatan. Dia memilih Sulawesi karena ingin mencari penghidupan lebih layak.
BACA JUGA: Guru Honorer K2 Digaji Rp 300 Ribu per Bulan, Buruh Bangunan Rp 125 Ribu per Hari
"Kalau di Pati kehidupan saya enggak bisa maju. Apalagi di tempat saya ini daerah miskin dan tertinggal," keluhnya.
Dia awalnya menaruh harapan besar bisa lulus PPPK di Sulsel. Namun harapannya pupus sudah karena aturan yang tidak membolehkan honorer K2 melamar di daerah lain.
Dengan aturan tersebut, otomatis peluang honorer K2 menjadi PPPK makin kecil. Sebab, ada daerah-daerah yang tidak membuka rekrutmen PPPK.
- BKD Tolak Honorer Non-Database BKN Ikut Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2
- Bukan Bocoran, Materi Soal Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Seperti Ini Dikeluhkan Honorer
- Honorer Bingung, Materi Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Sangat Sulit, Ada Matematika & TIU
- Kelulusan PPPK 2024 Belum Diumumkan, Honorer di Daerah Ini Sudah Bisa Full Senyum
- Seleksi CPNS & PPPK, Anggota DPD Mengajukan 2 Permintaan, soal Nasib Honorer K2
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama