Honorer K2 Takut Mengikuti Seleksi Terbuka Guru PPPK, Mengapa?
![Honorer K2 Takut Mengikuti Seleksi Terbuka Guru PPPK, Mengapa?](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/01/17/korwil-phk2i-perkumpulan-honorer-k2-indonesia-dki-jakarta-nur-baitih-foto-ricardojpnncom-72.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator honorer K2 DKI Jakarta Nur Baitih menilai, kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim belum menuntaskan masalah honorer K2.
Kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim merekrut 1 juta guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), memang bagus.
Namun, peluang itu dibuka seluas-luasnya untuk seluruh guru honorer K2, nonkategori di sekolah negeri maupun swasta.
Juga lulusan program pendidikan guru (PPG) yang belum pernah mengajar. Rekrutmen ini memberikan kesempatan bagi pelamar dengan rentang usia 20 sampai 59 tahun.
"Niat Mas Menteri sih bagus ya tetapi tolong kebijakannya dikaji ulang," kata Nur, sapaan akrab Nur Baitih kepada JPNN.com, Selasa (24/11).
Dia menyebutkan, guru-guru honorer K2 yang sudah lama jadi pengajar di sekolah negeri, sudah sangar bersabar apalagi yang usianya sudah masuk 50 tahun.
Harusnya, kata Nur, sebelum membuat kebijakan perlu dilakukan kajian secara matang.
Seleksi PPPK memang menjadi peluang bagi honorer K2 yang tidak bisa ikut seleksi CPNS karena terbentur syarat usia.
Nnur Baitih menilai rekrutmen 1 juta guru PPPK yang akan dilakukan secara terbuka, kesempatan honorer K2 makin tipis.
- Instruksi KemenPAN-RB Diabaikan Panselda, Honorer TMS PPPK Tahap 2 Minta Solusi
- Akmal Malik Terus Mengupayakan Semua Guru Honorer di Kaltim jadi ASN
- 5 Berita Terpopuler: Pengangkatan Honorer Bertahap 5 Tahun, BKN Minta Semua Bergerak, PPPK Tolong Kembalikan ke Sekolah Asal
- Perangkat Desa Lulus PPPK, Sekda Yusran: Mereka Harus Memilih Salah Satu
- Andy Mengungkap Jumlah Honorer Terkena PHK, Ya Ampun
- 64 Orang Lulus PPPK 2024 Diminta Mengundurkan Diri, Pilih Salah Satu