Honorer K2: Tolong Jangan Siksa Kami Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Para honorer K2 meradang belum ada kejelasan perpres bagi yang lulus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) hasil rekrutmen Februari 2019.
Padahal perpres itu sudah ditunggu sejak tahun lalu karena menyangkut Gaji dan Tunjangan sebagai syarat penetapan NIP.
"Tepuk tangan untuk pemerintah. Masih bisa ngomong sabar ke honorer K2 ya. Memangnya honorer K2 tidak kena dampak pandemi ini," kata Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN.com.
Guru honorer K2 salah satu SD negeri di Kabupaten Banjarnegara ini menegaskan, mereka hanya meminta hak dipenuhi.
Pemerintah seharusnya menunaikan kewajiban kepada honorer K2.
"Kami sangat berempati kepada para korban yang terdampak virus Corona. Walaupun kami gajinya di bawah standar UMR, kami ikut menggalang dana dari honorer K2 untuk orang yang kena dampak pandemi ini," ujarnya.
Dia mengaku banyak di antara honorer K2 yang lulus PPPK juga mengalami kesulitan hidup tetapi masih fokus bekerja dan ikut membantu menyalurkan bantuan sembako serta masker kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Bila pemerintah segera berikan hak honorer K2 yang lulus PPPK, sumbangan akan terus mengalir.
Sebanyak 51 ribuan honorer K2 lulus PPPK merasa ditelantarkan nasibnya oleh pemerintah hingga setahun lebih tanpa perpres.
- Honorer K2 Mengabdi 32 Tahun Gagal Ikut Tes PPPK 2024, Presiden Tolonglah
- 390 PPPK 2021 Gowa Dapat Perpanjangan SK, Adnan Purichta Ichsan Beri Pesan Tegas
- PPPK Jangan Khawatir dengan Masa Depannya, yang Bilang Pejabat Penting
- Tidak Membuka Formasi PPPK 2024, Bupati Menjelaskan Alasannya
- Dana Sertifikasi Guru PNS dan PPPK Cair, Alhamdulillah
- Penjelasan Mendikdasmen soal Penempatan Guru PPPK, Sekolah Swasta Bisa Lega