Honorer tak Akan Dirumahkan, Tapi Gaji Dipangkas

Akan tetapi, sebanyak 747 honorer yang dirumahkan tersebut dipastikan akan kembali bekerja.
“Dari hasil kajian memang jumlah honorer tidak sesuai dengan kebutuhan. Sesuai analisis beban kerja yang dibutuhkan hanya 801 honorer,” ujar Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Rabu (11/1).
Dia menambahkan, kebijakan tersebut lebih dari sisi kemanusiaan.
“Mereka ada yang sudah punya anak, istri, oleh karena itu kami akomodasi. Tetapi kalau malas-malas nanti ada yang menilai. Karena konteksnya bukan wali kota lagi, tetapi masing-masing kepala SKPD,” tuturnya
Konsekuensi dari kebijakan itu, sambung Neni, gaji honorer akan disesuaikan dengan APBD Bontang yang terus merosot dari proyeksi sebelumnya.
Menurut Neni, tren Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat untuk daerah terus menurun.
Pendapatan DPH diproyeksikan mencapai Rp 500 miliar setahun.
Faktanya, kali ini hanya mencapai Rp 257 miliar setahun.
Honorer di Bontang mendapat kabar menyenangkan sekaligus menyedihkan berbarengan.
- Petugas CAT Tes PPPK Tahap 2 Jangan Coba 'Main Mata' dengan Honorer
- Tes PPPK Tahap 2 Dimulai, 863.993 Honorer Bersaing Ketat, Cek Kuotanya
- Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Ternyata Ini Penyebabnya
- 5 Berita Terpopuler: Tes PPPK Tahap Dua Dimulai, Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian, Presiden Sampai Turun Tangan
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main