Hooligans
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ultras saat itu seringkali diinisiasi oleh dua kelompok berbeda pandangan: kelompok Sayap Kanan dan Sayap Kiri Italia.
Sayap Kanan membawa pengaruh fasisme yang cukup kuat dalam kelompok suporter, sedangkan sayap kiri membawa skema gerakan separatis atau Guerrilla, biasanya kelompok ini berasal dari Italia Selatan yang disusupi oleh gerakan mafia.
Ultras kemudian meluas di era 70-an bersama dengan berkembangnya beberapa klub Italia. Namun, belakangan ini keberadaan mereka sudah semakin dipersempit karena Italia menerapkan aturan ketat dan sanksi keras kepada para perusuh sepak bola.
Inggris dan Italia sama-sama punya tradisi sepak bola yang besar dan sama-sama didukung oleh kekuatan suporter yang besar.
Final Euro 2020 tidak sekadar menjadi panggung sebelas pemain, tetapi akan menjadi panggung pertunjukan akbar bagi para suporter sebagai pemain ke-12. (*)
Inggris punya sejarah buruk dengan suporter Hooligans, demikian halnya Italia yang punya memori kelam dengan Tifosi Ultras.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Southgate Resmi Mundur dari Timnas Inggris
- Final EURO 2024 Spanyol vs Inggris: Rodri Mengemban Peran Kunci sebagai 'Komputer'
- EURO 2024: FFF Pertahankan Deschamps jadi Pelatih Prancis
- EURO 2024: Spalletti Anggap Kroasia Hebat dan Berpengalaman
- EURO 2024: Southgate Dihujani Kritik, Harry Kane Membela
- EURO 2024: Polandia jadi Tim Pertama yang Tersingkir